Kalimat Isim: Huruf-Huruf Jar Serta Maknanya (II)
Baca Juga
[Bagian Kelima]
“Kalimat Isim: Huruf-Huruf Jar
Serta Maknanya (II)”
مُذْ مُنْذُ, خَلاَ عَادَ حَاشَا
Selain huruf-huruf jar populer yang
Sembilan—sebagaimana sebelumnya sudah disebutkan beserta dengan
makna-maknanya—ada lagi huruf-huruf yang berfungsi untuk menjarkan
kalimat isim yang dimasukinya, yaitu مُذْ مُنْذُ dan خَلاَ عَادَ حَاشَا . berikut penjelasan
masing-masing:
Pertama, مُذْ مُنْذُ bisa menjarkan akhir kalimat yang dimasukinya dengan syarat, diawal kaimat مُذْ مُنْذُ harus didahului atau dimasuki fiil madhi
yang di-nafi-kan yang bermakna menidakkan (huruf nafi seperti huruf مَا ). Adapun makna huruf مُذْ مُنْذُ adalah مِنْ (permulaan) ketika dia
masuk pada waktu yang sudah lewat atau telah berlalu contohnya: مَا رَأَيْتُكَ مُذْ أَوْ مُنْذُ يَوْمِ
الْجُمْعَةِ (saya tidak melihatmu “sejak” hari Jum’at)
dan juga bermakna فِي (di dalam, pada) ketika dia
masuk pada zaman hadir (sekarang), contohnya: مَا رَأَيْتُهُ مُذْ أَوْ مُنْذُ يَوْمِنَا (saya tidak melihatnya “pada atau di” hari
ini).
kedua, خَلاَ عَادَ حَاشَا ketiga huruf ini mempunyai
makna الإستثناء (pengecualian), ketiganya bisa men-jar-kan
kalimat dengan syarat tidak didahului atau dimasuki oleh huruf مَا المصدريه karena مَا المصدريه selamanya tidak pernah
mendahuli huruf, sedangkan خَلاَ عَادَ حَاشَا harus jadi huruf untuk bisa
men-jar-kan, namun kalau ketiganya dimasuki مَا المصدريه maka ketiganya berubah nama
dari huruf ke fiil, kalau sudah jadi fiil tugasnya bukan
men-jar-kan lagi melainkan ia akan bertugas untuk me-nasab-kan
kalimat yang dimasukinya menjadi maf’ul bih.
Contoh saat ketiganya menjadi huruf
(kerena tidak dimasuki oleh مَا المصدريه), maka kalimat yang
dimasukinya pun di-jar-kan, sebagai berikut:
قَامَ الْقَوْمُ خَلاَ زَيْدٍ (kaum berdiri “kecuali” Zaid)
قَامَ الْقَوْمُ عَادَ زَيْدٍ (kaum berdiri “kecuali” Zaid)
قَامَ الْقَوْمُ حَاشَا زَيْدٍ (kaum berdiri “kecuali” Zaid)
Demikianlah huruf-huruf jar yang
mesti kita ketahui.
Bagaimana langkah selanjutnya?
Sebelum berlanjut, saya sarankan agar terlebih dahulu menghafal dan memahami
sejauh yang sudah kita pelajari sebelumnya, karena belajar Nahwu tanpa memahami
dan menghafalnya akan sia-sia saja.
Selanjutnya, kita akan mempelajari
tentang kalimat isim dari segi bilangan atau jumlahnya..
0 Response to "Kalimat Isim: Huruf-Huruf Jar Serta Maknanya (II) "
Post a Comment