/

Pembagian Fiil: Berdasarkan Waktunya: Fiil Madhi

Baca Juga


[Bagian Keduabelas]
“Pembagian Fiil: Berdasarkan Waktunya: Fiil Madhi

Fill berdasarkan waktunya terbagi kepada tiga macam, yaitu:

Pertama, fiil Madhi, yaitu kata kerja atau fiil yang menunjukkan waktu yang sudah lewat, jelasnya adalah segala bentuk pekerjaan yang dilakukan di masa lampau, baik masa lampaunya itu sudah lama sekali ataupun baru saja. Sehingga fiil madhi ini biasanya diartikan dengan awalan ‘telah’, ‘pernah’, ‘dahulu’ dan sebagainya. Adapun secara istilah ia didefenisikan sebagai berikut.

ما دلَّ على معنىً في نفسه مقترنٍ بالزمان الماضي
kalimat yang memiliki makna dengan sendirinya disertai dengan masa yang telah lewat”
Bagaiamana cara mengenalinya?

Cara mudahnya adalah dengan melihat baris huruf akhirnya. baris akhir fiil madhi ini sendiri disebut dengan bina karena dia bersifat tetap, tidak berubah-ubah. Dalam ilmu sharaf baris akhir fiil itu dibagi menjadi dua. Pertama baris akhir fiil yang bersifat tetap, tidak dapat dapat diubah-ubah, kalau fathah tetap fathah, kalau dhammah tetap dhammah, namun pada saat-saat tertentu dia juga bisa berubah. Fiil ini disebut dengan mabni atau bina (tetap) Kedua baris akhir fiil yang bersifat elastis, dapat berubah-ubah tergantung posisinya. Fiil ini disebut dengan mu’rab (dapat berubah).
Adapun fiil madhi, dia masuk dalam kategori fiil yang mabni atau bina, dan  bina fiil madhi sendiri adalah  baris fathah atau baris atas َ untuk selamanya. Selama ia tidak bersambung dengan  dhomir rofa’ mutaharrik dan wawu jama’ah.
 
Contoh fiil madhi yang dibina dengan fathah نَصَرَ. كَتَبَ. جَلَسَ. مَنَعَ dan sebagainya. Perhatikan huruf akhirnya semua berbaris fathah karena tidak ada dhomir rofa’ mutaharrik yaitu huruf تَ تِ تُما تُمْ تُنَّ تُ نَا juga tidak ada wawu jama’ah yaitu huruf وا di akhirnya. Sedangkan jika di akhirnya terdapat huruf-huruf tersebut maka baris akhir fiil madhi akan berubah (huruf-huruf ini termasuk dari bagian mengenali fiil madhi secara pasti, karena mereka hanya masuk kepada fiil madhi saja).

Berikut penjelasan rincinya tentang huruf-huruf yang berada di akhir fiil madhi:
1.      Huruf akhirnya berbaris sukun atua mati, apabila terdapat dhomir rofa’ mutaharrik ضمير رفع متحرك yaitu berupa huruf تَ تِ تُما تُمْ تُنَّ تُ نَا misalnya:  كتبْتَ. كتبْتِ. كتبْتما. كتبْتم. كتبتنَّ. كَتَبْتُ. كَتَبْنَا
2.      Huruf akhirnya berbaris sukun atua mati, apabila terdapat nun niswah نون نسوة yaitu berupa huruf نَ misalnya: كَتَبْنَ
3.      Huruf akhirnya berbaris dhammah ُ apabila terdapat wawu jama’ah yaitu huruf وا, contohnya جَلَسُوا. كَتَبُوا dan sebagainya.

Demikian pengenalan fiil madhi secara ringkas, sehingga kalimat-kalimat di atas dapat kita artikan dengan awalan telah, pernah dan dahulu, contohnya كَتَبَ. Artinya telah menulis atau pernah menulis atau dahulu menulis. نَصَرَ artinya telah menolong, pernah menolong atau dahulu menolong dan seterusnya.

Namun apakah fiil madhi itu awalannya harus selalu diartikan dengan kalimat telah, pernah dan dahulu? Atau apakah setiap fiil madhi itu sudah pasti menunjukkan kejadian yang telah lewat? Adakah pengecualian? Temukan jawabannya di bagian berikutnya.

Related Posts

2 Responses to "Pembagian Fiil: Berdasarkan Waktunya: Fiil Madhi"