/ -->
بسم الله الرحمن الرحيم، الحمد لله رب العالمين، اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد

Bentuk-bentuk Fiil Amar

[Bagian Kedelapanbelas]

Saya sarankan sebelum Anda membaca bagian ini, alangkah baiknya untuk membaca bagian sebelumnya, karena bagian ini hanyalah implementasi atau semacam praktek membentuk fiil amar yang langkah-langkah pembuatnya sudah dipelajari dengan jelas di bagian lalu.



Mari kita ubah fiil-fiil berikut ini menjadi bentuk  fiil amar., تَقَرَّبَ  جَلَسَ, ذَهَبَ, كَتَبَ, عَلَّمَ, جَاهَدَ
Kita mulai dari kalimat جَلَسَ sesuai dengan langkah-langkah yang sudah kita ketahui, pertama dia diubah menjadi fiil mudhari’ mukhatab menjadi تَجْلِسُ lalu  sukunkan baris akhirnya تَجْلِسْ hilangkan huruf “ta” nya menjadi جْلِسْ karena tidak bisa dibaca kita tambah hamzah washal di awalnya dan baris hamzah washal itu disesuaikan dengan baris ain fiil nya dalam contoh ini, ain fiilnya berbaris kasrah, maka hamzah washalnya juga diberi baris kasrah maka ia akan menjadi اِجْلِسْ inilah fiil amarnya, yang otomatis artinya pun berubah manjadi “silakan duduk” dan sebagainya.

Contoh kedua ذَهَبَ menjadi تَذْهَبُ kemudian menjadi تَذْهَبْ lalu ذْهَبْ hingga akhirnya menjadi اِذْهَبْ (izhab) “pergilah”, “ayo pergi” dan sebagainya. Contoh ketiga كَتَبَ menjadi تَكْتُبُ kemudian menjadi تَكْتُبْ lalu كْتُبْ hingga akhirnya menjadi اُكْتُبْ (uktub) “tuliskan” “mari menulis” dan sebagainya, contoh keempat عَلَّمَ menjadi تَعَلَّمَ kemudian menjadi تَعَلَّمْ hingga akhirnya menjadi عَلِّمْ (allim) “ajarkanlah” “berilah pelajaran” dan sebagainya. Dalam contoh terakhir ini kita tidak perlu menambahkan hamzah washal di awalnya, karena tanpa hamzah washal dia sudah bisa dibaca.
Contoh kelima dan keenam ini juga sama, tidak perlu diberi hamzah washal nantinya, karena memang sudah bisa dibaca, seperti ini jelasnya, جَاهَدَ menjadi تُجَاهِدُ kemudian menjadi تُجَاهِدْ hingga akhirnya menjadi جَاهِدْ (Jahid) “ayo bersungguh-sungguh” dan sebagainya. Dan contoh terakhir تَقَرَّبَ menjadi تَتَقَرَّبُ kemudian menjadi تَتَقَرَّبْ hingga akhirnya menjadi تَقَرَّبْ (Taqarrab) “mendekatlah” dan sebagainya.

Dengan berakhirnya bagian ini, tuntas sudah pembahasan tentang pembagian tiga kalimat fiil; Fiil madhi, fiil mudhari  dan fiil amar. InsyaAllah, kita akan beranjak ke lain pembahasan. Sampai jumpa di bagian berikutnya.

0 Response to "Bentuk-bentuk Fiil Amar"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel